Bahtera Nuh Ditemukan

BERSYUKUR SELALU

Ada seorang pemuda dan pemudi yang sebelum menikah mereka sudah memiliki rumah yang sederhana yang dia beli ketika mereka masih pacaran (yang beli pemuda), setelah 3 thn mereka pacaran, mereka menikah dan kedua-duanya menikah di gereja, Saat mereka menikah pemuda ini masih harus melanjutkan kuliah yang harus dibiayai berdua,dan semua kehidupan harus biaya sendiri ,sebulan setelah menikah mereka tahu kalau istrinya hamil (yang sebenarnya belum siap punya anak, tapi terlanjur ). Akhirnya mereka bingung mana harus kuliah juga kredit rumah dll.

Suatu saat perempuan ini berdoa agar tidak jadi hamil (kehamilan masih sekitar 3 minggu) karena bingung,tapi akirnya suaminya menyadarkannya dan memberi kekuatan sama istrinya biarkan saja kehamilannya,dan ini adalah berkat dari Tuhan, dari situ istrinya sadar apa yang dilakukan salah dan minta ampun sama Tuhan.Sampai akirnya istrinya melahirkan ( waktu hamil banyak mengalami kekurangan ekonomi ) dan lahirlah seorang bayi laki-laki mungil yang sehat dan cakep,wah mereka senang sekali,tapi di samping senang mereka juga sedih karena biaya semakin bertambah,sampai akirnya mereka menjual rumahnya,Dan mereka mengontrak rumah sederhana,dan hasil penjualan yang ngak seberapa banyak itu buat membayar hutang-hutang juga melanjutkan kuliah.

Beberapa tahun kemudian mereka sangat sadar begitu pentingnya rumah buat mereka,Dalam pekerjaan suami istri banyak temen-teman sekeliling yang mencemooh dan menghinanya karena mereka harus memakai sepeda motor yang sudah jelek dengan kondisi rumah yang sangat jauh, Waktu demi waktu mereka mulai mengenal Tuhan lebih sungguh-sungguh dan istrinya mulai melayani dengan sungguh-sugguh meskipun harus kerja,Dan setiap mau tidur mereka mengadakan doa bersam dengan suami, istri dan anaknya yang masih kecil untuk memohon agar Tuhan memberikan rumah buat mereka dan setiap malam tahun baru suami istri ini memanjatkan doa ucapan syukur atas semua yang Tuhan sudah berikan buat keluarga ini dan menaruh kehidupan mereka pada tahun yang baru.

Setelah genap lima tahun mereka kontrak Tuhan memberikan berkat yang luar biasa yang tidak pernah mereka bayangkan,yaitu bonus hasil kerja suaminya selama di tugaskan di luar kota yang besarnya persis yang dibutuhkan untuk uang muka rumah mereka dan juga uang muka sepeda motor baru mereka,dan beberapa bulan kemudian Tuhan mengirimkan berkat-berkat yang luar biasa sehingga mereka bisa melunasi rumah dan motor mereka,bahkan mereka sampai sekarang berkat-berkat Tuhan tercurah buat keluarga ini ( waktu susahpun mereka belajar memberi kepada orang yang membutuhkan ) dan suaminya kuliah sampai lulus dan sekarang bekerja jauh lebih baik. Kemudian mereka sadar betul kalau Tuhan luar biasa buat anak-anaknya dan tak pernah meninggalkan kita sedetikpun apapun yang kita hadapi.Dan mari belajar menyerahkan segala kekuatiran kita padaNya dan mengucap syukurlah dalam segala hal karena itulah yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita.

Mengatasi Pencobaan Dengan Bijaksana

I Korintus 10:12-13
Sebagai orang percaya, kita kadang mendengar informasi yang keliru tentang pencobaan. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa merasa tergoda adalah berdosa, padahal Yesus dicobai Iblis di padang gurun (Matius 4:1). Jika Tuhan tetap melakukan hal yang benar setelah digoda melakukan hal yang salah, maka pencobaan itu bukanlah dosa. Kita harus berjaga-jaga melawan pikiran-pikiran salah yang dapat mengganggu kemampuan untuk tetap kuat.Kebenaran tentang pencobaan adalah bahwa pencobaan merupakan suatu bujukan untuk mengambil keinginan-keinginan yang diberikan oleh Tuhan melebihi batasan-batasan yang diberikan-Nya. Kita merasakan tarikan dari dalam diri yang berdosa, untuk berbuat dan memikirkan hal-hal tak bermoral. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa atau terlalu rohani sehingga dapat mengendurkan kewaspadaan. Iblis akan selalu mencoba menggunakan kelemahan dan ego kita.Pencobaan didasarkan pada fantasi, yaitu kemampuan untuk menikmati sesuatu yang ingin dimiliki atau lakukan, tanpa melakukan tindakan nyata. Kita berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa hanya berpikir selama tidak bertindak. Namun kala kita membiarkan diri terhanyut dalam pikiran menggoda tersebut, maka pikiran akan terhubung dengan emosi dan menghasilkan suatu keinginan. Keinginan bertumbuh sampai pada keputusan untuk melakukan sesuatu. Pencobaan dimulai dari hal kecil dengan dalih "sekali tidak akan menyakiti": Sekali minum. Sekali bohong. Sekali ciuman. Masalahnya, sekali kita menyerah, dosa akan semakin besar dan menuntut sampai menjadi gaya hidup.