Bahtera Nuh Ditemukan

Tiga Kunci Doa Terjawab

- Jawaban.com -

"Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Lukas 11:9). Doa adalah bagian yang terpenting dalam hubungan kita dengan Tuhan. Meski demikian, terlalu sering kita mengabaikan jembatan komunikasi yang vital ini dengan Surga. Dalam banyak kesempatan, kita tidak berdoa karena kita tidak tahu bagaimana cara berdoa atau seberapa sering kita harus berdoa.

Murid-murid Yesus melihat secara jelas efek doa dalam kehidupannya. Yesus menghabiskan banyak waktu dalam doa, seringkali seorang diri. Murid-murid-Nya segera menyadari bahwa demonstrasi kuasa Tuhan dan kebijaksanaan-Nya mengalir keluar dari kehidupan Yesus sebagai hasil dari hubungan yang intim dengan Bapa-Nya. Saat mereka meminta-Nya untuk menjelaskan lebih dalam tentang doa, Yesus mengatakan perumpamaa ini kepada mereka:

"Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (Lukas 11:5-10).

Tiga kunci yang Yesus berikan untuk mendapatkan jawaban atas doa-doa kita dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tetapkan Hati

Kunci pertama doa yang terjawab adalah ketetapan hati, yang artinya memegang sesuatu dengan kuat. Tuhan mau kita berpegang pada janji-janji-Nya dalam doa. Jangan biarkan kekecewaan membuat kita melepaskan iman kita. Pria dalam perumpamaan di atas tidak menyerah ketika tetangganya tidak menjawab permintaannya. Yesus menekankan bahwa tetangganya tidak akan bangun dan memberi dia apa-apa hanya karena dia temannya. Tapi karena ketetapan hatinya, tetangga ini akan bangun dan memberikan apa yang dibutuhkannya. Bahasa Yunani dari Lukas 11:10 dapat diterjemahkan sebagai berikut, "Mintalah dan teruslah meminta dan hal itu akan diberikan kepadamu; Carilah dan teruslah mencari dan kamu akan menemukan; ketuklah dan teruslah mengetuk dan pintu akan dibukakan untukmu."

Jika kita menghubungi Tuhan, Dia berjanji untuk menjawab! Namun kita harus menunggu Tuhan dan membiarkan Dia menjawab doa kita pada waktu-Nya yang sempurna. Biasanya banyak ujian datang sesaat sebelum jawaban doa kita tiba, nampaknya kegelapan yang paling gelap terjadi sebelum fajar menyingsing.

Maksud Yang Jelas

Alkitab mengatakan bahwa salah satu alasan mengapa kita belum menerima yang terbaik dari Tuhan adalah karena kita belum meminta kepada-Nya (lihat Yakobus 4:2). Namun Tuhan ingin kita berbagi hati kita dengan-Nya. Dia mau anak-anak yang juga memimpikan hal-hal yang Dia impikan. Pria dalam perumpamaan tersebut tahu bahwa dia menginginkan dan meminta dengan maksud yang jelas.

Bawa kebutuhanmu dan berdoa pada-Nya, beranikan dirimu meminta keinginan-keinginanmu pada-Nya. Mazmur 37:4 mengatakan "dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu." Ijinkan Tuhan melebarkan visi Anda dan luangkan waktu berdoa sehingga Anda akan siap menerima hal-hal baik yang telah Dia siapkan untuk Anda.

Mungkin Anda sedang menghadapi hubungan yang hancur, beban keuangan yang berat, frustasi karena kesehatan yang terus memburuk, atau keselamatan orang yang Anda cintai. Tuhan mau Anda datang kepada-Nya dengan iman tentang apapun yang ada dalam hati Anda. Dan janganlah berhenti sampai kebutuhan Anda saja. Mintalah juga visi untuk komunitas Anda, bangsa ini dan juga dunia. Lalu mulailah mendoakan kesan yang Dia berikan dalam pikiran Anda tentang itu. Ingatlah bahwa semakin Anda mendoakan hal-hal yang juga menjadi keinginan-Nya, semakin Anda menemukan kebutuhan Anda terpenuhi.

Hubungan Pribadi

Kunci terpenting dalam doa yang efektif adalah hubungan pribadi dengan Bapa Surgawi kita. Pria dalam perumpamaan itu pergi kepada temannya saat dia membutuhkan pertolongan. Dua pria dalam alkitab yang dikenal karena iman mereka adalah Abraham dan Musa. Kedua pria ini mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan. Yakobus 2:23 mengatakan tentang Abraham, "Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." dan Keluaran 33:11 mengatakan, "Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu." Kedua pria ini menyaksikan Tuhan melakukan perbuatan-perbuatan ajaib dalam hidup mereka.

Namun ingatlah satu hal, persahabatan yang dekat membutuhkan waktu. Anda dapat memulainya dengan melibatkan Tuhan dalam setiap detail kehidupan kita dan belajar mengenal kesetiaan-Nya dalam tantangan dan peristiwa sehari-hari yang kita hadapi. Rencanakan waktu untuk membaca alkitab dan berdoa. Doakanlah keluarga dan teman-teman yang mungkin belum mengenal Tuhan. Dan jangan lupa bersyukur kepada-Nya. Betapa melegakan mengetahui bahwa Tuhan sangat mengasihi kita sehingga Dia memberikan kepada kita sambungan langsung dengan-Nya kapanpun kita membutuhkan arahan, kedamaian ataupun kekuatan. Dan janji-Nya yang abadi pada kita yaitu, Dia akan menjawab doa-doa kita!

Sumber: Craig Von Buseck - cbn

Mengatasi Pencobaan Dengan Bijaksana

I Korintus 10:12-13
Sebagai orang percaya, kita kadang mendengar informasi yang keliru tentang pencobaan. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa merasa tergoda adalah berdosa, padahal Yesus dicobai Iblis di padang gurun (Matius 4:1). Jika Tuhan tetap melakukan hal yang benar setelah digoda melakukan hal yang salah, maka pencobaan itu bukanlah dosa. Kita harus berjaga-jaga melawan pikiran-pikiran salah yang dapat mengganggu kemampuan untuk tetap kuat.Kebenaran tentang pencobaan adalah bahwa pencobaan merupakan suatu bujukan untuk mengambil keinginan-keinginan yang diberikan oleh Tuhan melebihi batasan-batasan yang diberikan-Nya. Kita merasakan tarikan dari dalam diri yang berdosa, untuk berbuat dan memikirkan hal-hal tak bermoral. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa atau terlalu rohani sehingga dapat mengendurkan kewaspadaan. Iblis akan selalu mencoba menggunakan kelemahan dan ego kita.Pencobaan didasarkan pada fantasi, yaitu kemampuan untuk menikmati sesuatu yang ingin dimiliki atau lakukan, tanpa melakukan tindakan nyata. Kita berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa hanya berpikir selama tidak bertindak. Namun kala kita membiarkan diri terhanyut dalam pikiran menggoda tersebut, maka pikiran akan terhubung dengan emosi dan menghasilkan suatu keinginan. Keinginan bertumbuh sampai pada keputusan untuk melakukan sesuatu. Pencobaan dimulai dari hal kecil dengan dalih "sekali tidak akan menyakiti": Sekali minum. Sekali bohong. Sekali ciuman. Masalahnya, sekali kita menyerah, dosa akan semakin besar dan menuntut sampai menjadi gaya hidup.