Bahtera Nuh Ditemukan

Protect Your Heart


2008-04-19
- Jawaban.com -

Lukas 6:45
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 110; Lukas 22; Hakim-Hakim 7-8

Amsal 4:23, ‘Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.' Menurut ayat tersebut, kita dinasehati untuk menjaga hati dengan penuh kewaspadaan. Terkadang kita memang tidak dapat melindungi hati kita sepenuhnya, karena beberapa kejadian di luar kendali kita. Seperti perdebatan dengan rekan kantor, teguran kasar dari atasan dan sebagainya. Tapi kita sendirilah yang menentukan seberapa lama luka hati itu akan menetap.

Kalau kita mau melepaskan pengampunan dan kembali berpikir positif, luka hati kita pasti pulih dengan sendirinya. Namun ada juga luka hati yang sering sengaja kita buat sendiri. Seperti mengingat-ingat kesalahan orang lain atau menggali kenangan-kenangan buruk yang mengecilkan hati dan merendahkan diri dalam memori otak pikiran kita. Untuk kasus ini, kita sendiri yang menentukan seberapa banyak luka yang ingin ditaruh di hati kita.

Hanya Anda sendiri yang lebih tahu hal-hal apa saja yang pernah dan bisa melukai hati Anda. Dengan hati yang terluka, sulit untuk bisa hidup maksimal atau berprestasi di bidang apapun. Luka hati adalah beban untuk kita melompat meraih impian dan cita-cita. Semakin ringan beban itu, dengan penuh sukacita kita dapat berlari makin kencang menuju ke puncak kesuksesan yang Tuhan telah sediakan.

Lupakanlah kesalahan yang pernah Anda perbuat, tapi jangan lupakan pelajaran yang Anda terima.

Mengatasi Pencobaan Dengan Bijaksana

I Korintus 10:12-13
Sebagai orang percaya, kita kadang mendengar informasi yang keliru tentang pencobaan. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa merasa tergoda adalah berdosa, padahal Yesus dicobai Iblis di padang gurun (Matius 4:1). Jika Tuhan tetap melakukan hal yang benar setelah digoda melakukan hal yang salah, maka pencobaan itu bukanlah dosa. Kita harus berjaga-jaga melawan pikiran-pikiran salah yang dapat mengganggu kemampuan untuk tetap kuat.Kebenaran tentang pencobaan adalah bahwa pencobaan merupakan suatu bujukan untuk mengambil keinginan-keinginan yang diberikan oleh Tuhan melebihi batasan-batasan yang diberikan-Nya. Kita merasakan tarikan dari dalam diri yang berdosa, untuk berbuat dan memikirkan hal-hal tak bermoral. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa atau terlalu rohani sehingga dapat mengendurkan kewaspadaan. Iblis akan selalu mencoba menggunakan kelemahan dan ego kita.Pencobaan didasarkan pada fantasi, yaitu kemampuan untuk menikmati sesuatu yang ingin dimiliki atau lakukan, tanpa melakukan tindakan nyata. Kita berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa hanya berpikir selama tidak bertindak. Namun kala kita membiarkan diri terhanyut dalam pikiran menggoda tersebut, maka pikiran akan terhubung dengan emosi dan menghasilkan suatu keinginan. Keinginan bertumbuh sampai pada keputusan untuk melakukan sesuatu. Pencobaan dimulai dari hal kecil dengan dalih "sekali tidak akan menyakiti": Sekali minum. Sekali bohong. Sekali ciuman. Masalahnya, sekali kita menyerah, dosa akan semakin besar dan menuntut sampai menjadi gaya hidup.