Bahtera Nuh Ditemukan

3 Kunci Hidup Berkemenangan

Oleh Sapta J Tandi

Kita semua pernah menghadapi kesulitan hidup atau sedang dalam kesulitan atau baru saja keluar dari kesulitan.

Itulah dinamika hidup. Pemazmur berkata hidup ini adalah sekumpulan dari kesulitan dan penderitaan.
Kitab Mazmur 90:10, “masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan...”

Di dalam menghadapi kesulitan dan penderitaan sebaiknya kita tidak perlu menyalahkan diri sendiri atau orang lain; merasa kasihan diri atau menjadi kecewa. Sebaliknya kita harus membangkitkan kembali semangat yang pudar sebab inilah kunci meraih kemenangan di masa-masa sulit.

Daud adalah contoh terbaik dalam hal ini.

Pada saat istri dan anak-anaknya ditawan, ia kehilangan orang-orang yang dicintainya; harta kekayaannya ludes dijarah, ia kehilangan semua harta kekayaannya alias jatuh miskin; orang-orang yang mengikuti dia berusaha membunuhnya, ia kehilangan kepercayaan dari orang-orang terdekatnya.

Daud berada di titik 0 saat ia berada di Ziglak.

Apakah Anda juga pernah mengalami kehilangan seperti yang dialami oleh Daud? Inilah keadaan yang paling sulit dalam hidup Daud, jauh lebih sulit ketimbang ia menghadapi singa, beruang ataupun Goliat di masa lalunya.

Tetapi apakah yang dilakukan Daud saat itu? Dalam 1 Samuel 30:6 menjelaskan, “Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya.”

Inilah kunci kemenangan Daud atas Amalek di Ziglak.

Saya yakin siapapun yang menerapkan Prinsip-prinsip dari kisah Daud ini akan sungguh berhasil dalam kehidupannya.

BAGAIMANAKAH LANGKAH-LANGKAH UNTUK “MENGUATKAN KEMBALI IMAN” KEPADA TUHAN?


Pertama, Ingatlah apa yang telah Tuhan perbuat di masa lalu

Salah satu cara terbaik untuk membangkitkan kembali semangat kita adalah dengan mengingat kembali apa yang telah Tuhan perbuat di masa lalu.

Mazmur 84:5-7, menjelaskan sebuah kebenaran bahwa orang-orang yang berhasrat mengadakan "ziarah" akan diberikan kekuatan oleh Tuhan.

Bukankah arti kata ziarah bisa berarti mengingat sejarah yang telah dibuat Tuhan bagi kita atau umatNya di masa lalu?

Hasilnya adalah bahwa mereka akan mengubah 'lembah baka' menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka akan berjalan makin lama makin kuat hendak menghadap Allah di Sion.

Kadang-kadang kita tidak bisa mempercayai Tuhan pada masa sekarang ini yaitu, pada saat kita sedang menghadapi sebuah masalah besar.

Tetapi, seharusnya kita bisa mempercayai Tuhan pada masa lalu, pada sejarah yang telah dibuat-Nya, pada pertolongan demi pertolongan yang telah Dia perbuat bagi kita di masa lalu.

Kalau dahulu Tuhan pernah melepaskan kita dari jerat hutang dan kesulitan maka sekarang pun Dia pasti akan menolong kita keluar dari kesulitan yang besar ini.

Kalau dahulu Tuhan pernah menyembuhkan kita dari sakit penyakit yang cukup parah maka Tuhan yang sama pasti akan menyembuhkan sakit penyakit kita sekarang. Bahkan kita akan semakin kuat, semakin sehat, semakin kaya, semakin dipakai untuk menjadi berkat bagi banyak orang.

Daud mampu menghadapi Goliat karena ia belajar untuk mengingat perbuatan Tuhan di masa lalu, “Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” (1 Samuel 17:37).

Hal itu juga yang akan dilakukan Tuhan untuk kita.

Daud telah belajar bagaimana membangkitkan kepercayaannya kepada Tuhan dengan mengingat perbuatan Tuhan di masa lalu, ini juga yang menjadi kunci suksesnya menghadapi kesulitan besar di Ziglak.

Fokuskanlah hati dan pikiran Anda kepada kebaikan Tuhan di masa lalu. Anda pasti mendapatkan kekuatan demi kekuatan (Maz 84:5-7)

Saya percaya bahwa iman Anda akan bertambah besar, kekuatan, pengharapan dan sukacita Anda akan semakin besar sehingga Anda dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di dalam Kristus.

Kedua, Lihatlah Kemurahan Tuhan yang semakin besar di dalam hidup Anda

Tuhan ingin kita semua mengetahui bahwa kita semua memiliki kemurahan Tuhan di dalam hidup kita.

Tuhan ingin kita mengetahui bahwa Dia ingin memberi perlakuan yang istimewa bagi kita. Dia juga ingin kita mempercayai kemurahan-Nya dan menikmati kemurahan-Nya sekalipun kita tidaklah layak untuk menerimanya.

Dalam 2 Petrus 1:2, menjelaskan bahwa Tuhan ingin kita mengetahui bahwa kemurahan-Nya bisa terus meningkat dan semakin besar di dalam hidup kita.

Oleh karena itu, semakin kita percaya dan mengenal kasih-Nya dan terus menerus memperkatakannya maka akan semakin banyak kita akan melihat kemurahan-Nya bekerja di dalam hidup kita.

Jika Anda seorang businessman, Anda akan menjumpai orang-orang yang ingin melakukan bisnis dengan Anda karena mereka senang dan merasa nyaman berbisnis dengan Anda dan selanjutnya Anda akan mengalami peningkatan dalam skala usaha Anda.

Jika Anda seorang karyawan yang mempercayai kemurahan Tuhan atas hidup Anda, maka Anda akan mendapatkan majikan yang murah hati; rekan kerja yang mendukung tugas-tugas Anda, bahkan Anda akan mendapatkan promosi yang lebih cepat dan kepercayaan yang lebih besar.

Dalam Kitab Perjanjian Lama menulis kisah seorang perempuan yang bernama Rut.

Rut adalah perempuan
Moab, seorang janda yang miskin. Ia tinggal bersama Naomi, mertuanya di Betlehem. Ia tinggal di tengah-tengah orang Yahudi yang melihatnya sebagai seorang perempuan Moab yang terbuang.

Rut, seolah-olah sebagai seorang janda miskin dari suku yang salah, yaitu suku
Moab di tempat yang salah, yaitu di Betlehem. Ada
banyak faktor yang bisa membuatnya mengurung diri; mengasihani diri; atau menjadi kecewa dan bersunggut-sunggut.

Namun sebaliknya, Rut percaya bahwa kemurahan Tuhan ada atas hidupnya dan ia berkata, “Aku akan mendapatkan kemurahan di ladang milik Boas dan aku akan mengumpulkan bulir-bulir jelai sedikit demi sedikit di belakang orang-orang yang murah hati.” (Rut 2:2)

Secara alamiah, Rut memiliki banyak faktor yang menghalangi hidupnya sukses dan bahagia. Tetapi karena ia mempercayai kemurahan Tuhan, Rut tidak hanya menjadi istri orang terkaya di Betlehem saat Boas menikahinya; ia juga menjadi Ibu dari neneknya Daud dan nama Rut masuk dalam silsilah keturunan Yesus Kristus, sekalipun ia bukan orang Yahudi.
Inilah kemurahan Tuhan yang bekerja atas hidupnya Rut.

Kemurahan ini juga akan bekerja atas hidup Anda.

Janganlah melihat apa yang tidak Anda miliki sekarang; jangan melihat kekurangan Anda. Tetapi percayailah kemurahan Tuhan dan lihatlah berkat-Nya yang melimpah atas hidup Anda.

Ketiga, Perkatakanlah firman Tuhan untuk menguatkan diri Anda

Cara lain untuk membangkitkan semangat yang pudar adalah dengan memperkatakan firman Tuhan kepada diri Anda sendiri sampai muncul sebuah keyakinan yang kuat akan janji Tuhan.

Dalam Markus 5:31, dijelaskan bahwa pada saat itu banyak orang berdesak-desakan mengikuti Tuhan Yesus Kristus, banyak juga orang yang menjamah jubah-Nya. Tetapi hanya jamahan seorang perempuan yang mengalami pendarahan yang dapat mengaktifkan kuasa kesembuhan dari diri-Nya.

Seketika itu juga perempuan mengalami kesembuhan.
Inginkah Anda mengetahui bagaimana menjamah Tuhan dan menerima mujizat yang Anda inginkan?

Ketika perempuan itu mendengar berita bahwa Yesus akan memasuki desanya, ia berkata kepada dirinya sendiri, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (Markus 5:28).

Dalam perjalanannya untuk berjumpa
Tuhan Yesus, ia
mungkin saja mengatakan hal itu berulang-ulang kali ‘asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.’

Kita tidak tahu seberapa lama ia telah memperkatakan hal itu kepada dirinya tetapi dia telah membangun kepercayaannya kepada Tuhan Yesus dengan mengatakan firman kepada dirinya sendiri bahwa Tuhan Yesus akan menyembuhkan penyakitnya.

Jika Anda sakit, ketimbang berpikir dan berkata yang negatif tentang keadaan Anda, sebaliknya bangkitkanlah semangat dan iman Anda dengan memperkatakan firman-firman kesembuhan sambil mengingat mujizat kesembuhan yang pernah Tuhan perbuat di masa lalu dan harapkanlah kemurahan-Nya bekerja di dalam hidup Anda.

Kita tidak perlu meyakinkan Tuhan untuk menyembuhkan kita tetapi kita harus meyakinkan diri kita bahwa Tuhan bersedia menyembuhkan kita.

Oleh karena itulah, kita perlu terus menerus memperkatakan firman kepada diri kita sendiri.
Kita dapat mengatakan kepada diri kita: oleh bilur-bilur-Nya aku telah disembuhkan; aku akan mengalami peningkatan dan pelipatgandaan; aku tidak akan pernah kekurangan yang baik dari Tuhan; aku sungguh-sungguh diberkati Tuhan dan sungguh sangat dikasihi oleh Tuhan. Kemudian serahkanlah hasilnya selanjutnya kepada Tuhan.

Mengatasi Pencobaan Dengan Bijaksana

I Korintus 10:12-13
Sebagai orang percaya, kita kadang mendengar informasi yang keliru tentang pencobaan. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa merasa tergoda adalah berdosa, padahal Yesus dicobai Iblis di padang gurun (Matius 4:1). Jika Tuhan tetap melakukan hal yang benar setelah digoda melakukan hal yang salah, maka pencobaan itu bukanlah dosa. Kita harus berjaga-jaga melawan pikiran-pikiran salah yang dapat mengganggu kemampuan untuk tetap kuat.Kebenaran tentang pencobaan adalah bahwa pencobaan merupakan suatu bujukan untuk mengambil keinginan-keinginan yang diberikan oleh Tuhan melebihi batasan-batasan yang diberikan-Nya. Kita merasakan tarikan dari dalam diri yang berdosa, untuk berbuat dan memikirkan hal-hal tak bermoral. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa atau terlalu rohani sehingga dapat mengendurkan kewaspadaan. Iblis akan selalu mencoba menggunakan kelemahan dan ego kita.Pencobaan didasarkan pada fantasi, yaitu kemampuan untuk menikmati sesuatu yang ingin dimiliki atau lakukan, tanpa melakukan tindakan nyata. Kita berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa hanya berpikir selama tidak bertindak. Namun kala kita membiarkan diri terhanyut dalam pikiran menggoda tersebut, maka pikiran akan terhubung dengan emosi dan menghasilkan suatu keinginan. Keinginan bertumbuh sampai pada keputusan untuk melakukan sesuatu. Pencobaan dimulai dari hal kecil dengan dalih "sekali tidak akan menyakiti": Sekali minum. Sekali bohong. Sekali ciuman. Masalahnya, sekali kita menyerah, dosa akan semakin besar dan menuntut sampai menjadi gaya hidup.