Bahtera Nuh Ditemukan

Pasangan Adalah Cermin

- Jawaban.com -
View: 833 times

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih banyak meniru perbuatan orangtuanya daripada mengikuti perkataan mereka. Kebenaran ini didapati oleh Gary Smalley, penulis buku Seandainya Ia Tahu, juga berlaku pada orang dewasa, terutama pasangan suami-istri.

Seorang istri secara tidak sadar lebih bersedia mengikuti sikap suaminya jika mereka mempunyai hubungan yang baik dan ia mengaguminya. Sayangnya, hal sebaliknya yang sering terjadi. Seringkali para suami banyak menuntut istrinya untuk berubah, maupun sebaliknya sang istri menuntut suami untuk berubah, namun dirinya sendiri belum menjadi teladan yang baik dalam hal yang dituntutnya.

Gary sendiri pernah mencoba mengubah istrinya dibidang tertentu selama beberapa bulan. Dia berusaha membujuknya, mempermalukannya, mengancamnya untuk tidak diajak berlibur, dan berbagai macam cara lainnya, namun istrinya tidak juga berubah.

Semakin banyak ia bicara, semakin sedikit ia didengarkan. Akhirnya ia menyadari bahwa sikapnya tidak menunjukkan kasih. Dia membuat keputusan bahwa dirinya tidak akan bicara lagi tentang masalah tersebut, sampai dia bisa menjadi teladan dalam hal itu. Dia sadar bahwa dia menghakimi istrinya dalam hal-hal yang dirinya juga masih belum benar.

Ia berkata kepada istrinya,"Norma, saya telah berpikir untuk berusaha berubah, dan saya siap memulainya. Saya akan berhenti mengganggumu."

"Kamu tahu,"jawab Norma. "Saya sendiri juga sedang berpikir tentang diri saya dan ingin berubah, khususnya dalam hal-hal yang mengganggumu."

Istrinya menunjukkan sebuah sikap yang sungguh berbeda, ketika Gary membuat suatu pendekatan yang baru. Sebuah kebenaran diungkapkan istrinya, mengapa ia sulit untuk berubah.

"Gary, kamu tahu salah satu alasan mengapa saya sulit menghentikan beberapa kebiasaan buruk saya? Sebabnya adalah sikap kamu yang keterlaluan. Ketika kamu mengkritik saya, saya jadi kehilangan minat dan energi untuk berubah. Dan kamu begitu penuh kebencian ketika mengkritik saya sehingga saya tidak mau menjadi lebih baik karena hal itu hanya akan menguatkan sikapmu yang busuk."

Apa yang diungkapkan oleh Norma diatas mungkin juga dirasakan oleh pasangan Anda. Memang setiap orang harus terus bertumbuh dan berubah, namun kritikan dan tuntutan tidak membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Bahkan mungkin akan memperburuk hubungan Anda.

Pasangan Anda adalah cermin kehidupan Anda. Jika ada hal-hal yang tidak Anda sukai pada diri pasangan Anda, pertama yang perlu Anda perhatikan adalah apakah Anda sudah menjadi teladan yang baik dalam hal tersebut? Kasih menutupi banyak kesalahan, jika Anda mengasihi pasangan Anda, yang Anda lihat adalah hal-hal baik pada dirinya. Sebuah keteladanan akan lebih berkuasa daripada ribuan kata-kata.

(Disadur dari: Seandainya Dia Tahu - Gary Smalley)

Mengatasi Pencobaan Dengan Bijaksana

I Korintus 10:12-13
Sebagai orang percaya, kita kadang mendengar informasi yang keliru tentang pencobaan. Sebagai contoh, banyak orang percaya bahwa merasa tergoda adalah berdosa, padahal Yesus dicobai Iblis di padang gurun (Matius 4:1). Jika Tuhan tetap melakukan hal yang benar setelah digoda melakukan hal yang salah, maka pencobaan itu bukanlah dosa. Kita harus berjaga-jaga melawan pikiran-pikiran salah yang dapat mengganggu kemampuan untuk tetap kuat.Kebenaran tentang pencobaan adalah bahwa pencobaan merupakan suatu bujukan untuk mengambil keinginan-keinginan yang diberikan oleh Tuhan melebihi batasan-batasan yang diberikan-Nya. Kita merasakan tarikan dari dalam diri yang berdosa, untuk berbuat dan memikirkan hal-hal tak bermoral. Kita tidak akan pernah terlalu dewasa atau terlalu rohani sehingga dapat mengendurkan kewaspadaan. Iblis akan selalu mencoba menggunakan kelemahan dan ego kita.Pencobaan didasarkan pada fantasi, yaitu kemampuan untuk menikmati sesuatu yang ingin dimiliki atau lakukan, tanpa melakukan tindakan nyata. Kita berkata pada diri sendiri bahwa tidak apa hanya berpikir selama tidak bertindak. Namun kala kita membiarkan diri terhanyut dalam pikiran menggoda tersebut, maka pikiran akan terhubung dengan emosi dan menghasilkan suatu keinginan. Keinginan bertumbuh sampai pada keputusan untuk melakukan sesuatu. Pencobaan dimulai dari hal kecil dengan dalih "sekali tidak akan menyakiti": Sekali minum. Sekali bohong. Sekali ciuman. Masalahnya, sekali kita menyerah, dosa akan semakin besar dan menuntut sampai menjadi gaya hidup.